MULUT ‘KOTOR’ BUPATI ENDE MENUAI PROTES

BR - BUPATI Ende, Drs. Paulus Domi benar-benar dibuat pusing oleh mulutnya sendiri. Barangkali ini juga merupakan pelajaran sekaligus peringatan keras buat orang nomor satu di Ende itu. Bagaimana tidak, gara-gara mulutnya yang ‘kotor’ alias mengeluarkan pernyataan yang bernuansa SARA dengan menyudutkan sejumlah tokoh agama terkait rencana pmbntukan Pemkot Ende, bupati dua periode ini didemo habis-habisan oleh masyarakatnya. Bahkan sejumlah pihak mengancam akan menyeret Bupati Domi ke Pengadilan.
Ini berawal dari sikap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ende yang ingin membentuk Pemerintah Kota (Pemkot) Ende. Sayang, rencana diam-diam yang hanya menunggu rekomendasi DPRD Ende ini diketahui warga Ende. Buntutnya, masyarakat langsung melakukan protes. Berbagai elemen, termasuk tokoh agama angkat bicara. Aksi masyarakat ada yang dilakukan melalui dialog, diskusi, opini, aspirasi dan aksi turun ke jalan. Ini merupakan bukti rasa peduli dan tanggungjawab mereka terhadap kota yang pernah menjadi rumah tahanan bagi prolamator RI, Ir. Soekarno.
Anggota DPRD Ende, Agil P. Ambuwaru, SH mempersilahkan masyarakat untuk melaporkan Bupati Domi ke pihak berwajib. “Bupati Domi sendirilah yang membuat isue SARA. Bupati Domi harus minta maaf dan harus diumumkan lewat media massa selama satu minggu berturut-turut. Sebab dia sendiri yang membuat pencemaran nama baik, apalagi menyinggung tentang bidang tugasnya seorang pastor. Kalau seandainya dalam waktu satu minggu ini Bupati Domi tidak mau minta maaf, lapor saja dia ke pihak yang berwajib, supaya bisa mencaritahu kebenaran hakiki,” tegas Agil sembari meminta para pastor agar Bupati Domi mendapat hukuman pengucilan.
Aksi turun jalan dilakukan Kelompok Peduli Kegiatan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Ende tanggal 24 Oktober 2007. Dalam surat protes yang dibacakan Max A.K Djeen, kelompok ini meminta Bupati Domi untuk segera mengklarifikasikan pernyataan sikapnya tanggal 23 Oktober 2007, sekaligus mengingatkan Bupati Domi untuk tidak membuat pernyataan yang bersifat SARA atau menuding kelompok tertentu terkait pembentukan Pemkot Ende.
“Tentang keterlibatan para pastor bahwa mereka telah melakukan pencerahan politik kepada masyarakat terkait pembentukan pemkot, apakah salah bila para pastor terlibat? Kalau salah dimanakah letak kesalahan mereka? Atas dasar apa Bupati menuduh para pastor sebagai otak atau promotor dibalik penolakan rencana pembentukan Pemkot Ende? Perjuangan kami ini diarahkan oleh para pastor. Ini murni kesadaran dan tanggungjawab kami yang keluar dari hati nurani kami sendiri. Perjuangan kami murni untuk kepentingan umum, dan tidak ada kaitannya dengan unsur SARA. Oleh karena itu kami meminta Bupati Domi tidak lagi memberikan pernyataan-pernyataan liar yang berbau SARA dan menyudutkan pihak-pihak tertentu,” tegas Max A.K Djeen.
Max A.K Djeen cs memberi deadline kepada Bupati Domi untuk segera klarifikasi dan minta maaf melalui media massa ceta maupun elektronik.
Pengakuan Sang PNS
Kepada Mingguan Berita Rakyat, salah seorang Pegawai Negri Sipil (PNS) yang tak ingin namanya ditulis mengaku, saat apel di halaman kantor bupati berkaitan dengan pembinaan PNS, Bupati Domi mengatakan, kelompok-kelompok dari Rewarangga yang ingin mengadakan demo besar-besaran. Kata Bupati, rencana demo ini akan dipimpin Rm. Dr. Domi Nong, Pr. Demonstrasi ini adalah upaya membatalkan niat baik pemerintah untuk membentuk Pemkot Ende. Lalu Bupati Domi menyela, “kenapa musti Demo? Setelah saya koordinasi dengan DPOD di Jakarta justru disana menolak, persyaratan kurang, yaitu rekomendasi dari DPRD Ende. Saya sudah kontak pak Ketua DPRD Ende, tetapi tidak ada jawaban yang pasti, padahal saya hanya butuh satu kata, tidak terima. Koq, belakangan ini muncul demo lagi, apa yang mau diharapkan lagi. Yang mengotaki semuanya ini adalah saudara Rm. Dr. Domi Nong, Pr dan para pastor”. pernyataan bupati inilah yang membuat warga Ende marah besar.
Toh begitu, Bupati Domi akhirnya meminta maaf kepada masyarakat Ende. “Unsur pimpinan dan anak-anakku sekalian yang kukasihi, saya mohon maaf bapak/ibu dan anak-anakku sekalian, kalau pernyataan sikap saya kemarin oleh banyak pihak merasa tersinggung. Saya juga manusia. Kalau pernyataan saya dianggap salah, dari hati yang paling dalam dan tulus, saya menyampaikan permohonan maaf. Ada sebagian dari semua warga Ende yang datang. Ini saya salut, saya bangga dan saya hormati. Inilah nilai dari sebuah demokrasi. Sekali lagi saya katakan, saya salut, saya bangga, saya puji, mari kita wujudkan satu saja, kita ari ria, ka’e pawe, bangun kabupaten Ende ini lebih baik kedepan. Semoga Tuhan menyertai kita semua,” pinta Bupati Domi saat menemui 700-an pendemo dan tokoh masyarakat Ende pada Senin (22/10/07) dan Selasa (30/10/07). (baltasar sayetua)
APA KATA MEREKA?
Rm Stef Wolo Itu Pr, (Pastor Paroki Wolotopo)
Kami seluruh pastor bekerja dengan hati yang sangat ihklas dan tulus. Ketika mendengar pemintaan maaf bupati itu, kami merasa tidak puas. Kunci permintaan maaf kepada publik tidak hanya untuk kita hari ini, tetapi harus disampaikan secara terbuka kepada masyarakat dalam waktu satu minggu, baik lewat media elektornik maupun lewat media masa cetak. (baltasar sayetua)
Kanisius Rambut, Mantan Dekan Sastra Inggris Universitas Flores Ende
Jika kita melihat perilaku dari Bupati Ende, dari sisi sosial budaya bahwa maaf memaafkan itu adalah salah cara mengatasi semua persoalan yang sedang terjadi Sehingga ini merupakan implikasi terhadap keputusan-keputusan yang terjadi dalam proses penegakan hukum. Hemat saya, dengan budaya maaf memaafkan itu bisa melemahkan supremasi-supremasi hukum yang terjadi di Republik ini. (baltasar sayetua)
Menurut Heribertus Gani, S. Pd, Anggota DPRD Ende
Keterlibatan para pastor didalam aksi-aksi yang berkembang selama ini jangan dipandang sebagai sesuatu yang negative. Pastor adalah masyarakat biasa, yang berhak dan berkewajiban untuk mengoreksi seluruh kebijakan pemerintah yang nyata-nyata merugikan masyarakat, yang nyata-nyata tidak mencerminkan adanya keadilan. Semuanya ini terjadi karena kebijakan pemerintah yang sedikit menyimpang. (baltasar sayetua)

Ha'i Tamuku,,,

Terima Kasih atas kunjungan ANDA. Semoga apa yang ANDA baca DISINI,,,, dapat bermanfaat bagi ANDA. God Bless You,,,!